Saturday 17 March 2018

2 Gunung paling misteri dipulau Jawa

Gunung Arjuna

Gunung Arjuna
Gunung Arjuna adalah sebuah gunung berapi (istirahat) di Jawa Timur, Indonesia dengan ketinggian 3.339 m dpl. Gunung Arjuno secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan dan berada di bawah pengelolaan Taman  Hutan Raya Raden Soerjo. Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Raung, serta menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu. Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna.

Gunung Arjuna memiliki misteri dan dipercaya sebagai tempat pertapaan ular, kejadian longsor yang pernah terjadi diwilayah kab malang Singosari adalah karena ular yang pertapa yang sudah berumur ratusan tahun berpindah tempat, sehingga menyebabkan longsornya sekitar gunung arjuna.  Gunung Arjuna juga sebagai tempat kerajaan Singhasari yang melegenda, banyak tokoh kerajaan yang melakukan pertapaan sehingga melahirkan tempat tempat yang sakral. 

Kekuatan magis pada gunung arjuna sangat terasa jika kita sampai pada lereng gunungnya atau tempat yang dikenal luas adalah sumber awan. Kawasan candi yang terdapat disekitar lereng gunung arjuna memiliki kekuatan magis, terbukti dari beberapa cerita masyarakat yang sering bertemu dengan tokoh kerajaan jaman dulu apalagi memasuki bulan suro. 

Terlebih ketika memasuki kawasan pemandian Ken Dedes, air disekitar pemandian Ken Dedes dipercaya memiliki aura magis yangs sangat kuat, sehingga banyak masyarakat jawa yang mandi disana agar dapat membersihkan diri dan hati. sebenarnya Gunung Arjuna bisa dibilang bukan untuk pendaki umum, karena sangat beresiko jika orang awam mendaki gunung arjuna tanpa menyadari aturan aturan yang terdapat di gunung arjuna.

Beberapa daerah sakral sbb :
  • Onto Boego: Masyarakat setempat meyakini bahwa tempat ini dijaga ketat oleh seekor ular naga. Hanya kalangan tertentu yang dapat bersemedi di tempat ini
  • Sendang Dewi Kunti: Terdapat sumber air dan tempat diadakan sebuah ritual
  • Situs Eyang Semar: Tempat moksanya (menghilang dari kehidupan) Eyang Semar, seorang dewa penasihat Arjuna. Di tempat ini terdapat patung Semar
  • Situs Eyang Sekutrem: Sebuah bangunan tempat orang-orang berkumpul untuk melakukan ziarah, bangunan ini juga difungsikan sebagai tempat penyimpanan arca
  • Candi Sepilar: Sebuah situs arkeologi yang terletak di bagian yoni dan lingga
  • Mangkutoromo: Merupakan situs arkeologi terbesar yang bisa kita jumpai di jalur pendakian, letaknya tidak jauh di bawah Candi Sepilar
  • Pondok Rahayu: Sebuah bangunan kuno, nampak seperti gubuk hantu, berada di tengah hutan dan terdapat beberapa Aksara Jawa (tulisan Jawa)
  • Pasar Setan ini terletak di area luas nan datar, sebelum puncak dan ditemukan beberapa makam di sana. 
Banyak pendaki pernah mendengarkan suara ramai, seperti pasar. Bahkan, saya pernah mendengar pembicaraan dari Sesepuh disana kalau pasar setan itu memang ada dan seperti layaknya sebuah pasar tradisional pedesaan pada dimensi lain, dan pakaian yang dipakai masih berbudaya kerajaaan jaman dahulu.
  

Gunung Lawu


Puncak Lawu
Gunung lawu terletak di provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Karanganyar sekitar 1 jam dari arah kota Solo ( Surakarta ) . Gunung ini terletak di perbatasan tiga kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten Karanganyar ( Jawa Tengah )  , Kabupaten Ngawi ( Jawa Timur ), dan Kabupaten Magetan ( Jawa Timur ).

"Wahai 2 abdiku yang setia, inilah saatnya aku moksa, menghilang dan meninggalkan kehidupan yang ramai ini. Untuk Dipa Menggala, kau kuangkat menjadi penguasa Gunung Lawu, penguasa setiap makhluk ghaib di sini. Batas wilayahmu hingga Gunung Merbabu di barat, Gunung Wilis di timur,
Pantai Selatan di selatan dan Pantai Utara di utara, gelarmu adalah Sunan Gunung Lawu. Dan Wangsa Menggala, kau kuangkat sebagai patih Dipa Menggala, gelarmu adalah Kyai Jalak."

Sebelum naik ke Gunung Lawu, Prabu Bhrawijaya V bertemu dengan dua orang pengikutnya, kepala dusun dari wilayah kerajaan Majapahit, masing-masing dari mereka adalah Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Karena mereka berdua tidak tega melihat Prabu Bhrawijaya V berjalan sendirian, 
mereka pun ikut menemani Prabu Bhrawijaya V naik ke puncak Gunung Lawu dan kalimat diatas adalah sepenggal pesan Brawijaya V kepada para pengikut setianya. Alasan Prabu Brawijaya V moksa di gunung lawu karena ingin menghindari pertikaian dengan anaknya yaitu Raden Fatah, pada masa tersebut kerajaan Majapahit telah runtuh dan kekuasaan berpindah ke anaknya penguasa kerajaan Demak.

Misteri Gunung Lawu yang lain Seperti  :
  • Burung Jalak Gading Di Gunung Lawu, Dipercaya Sebagai Jelmaan Kyai Jalak
  • Pasar Setan Di Lereng Gunung Lawu
  • Kupu-Kupu Hitam bermotif Biru Di Sayapnya sebagai penerima tamu
  • Dahulu, puncak Gunung Lawu adalah dasar lautan, hal ini dibuktikan oleh peneliti asal Amerika
  • Gunung Lawu adalah gunung paling tua di Indonesia, gunung Lawu juga termasuk gunung purba.
  • Sendang Derajat mata air dipuncak Gunung Lawu, Sendang Drajad adalah sebuah sumur tua, walau tempatnya di puncak gunung Lawu tapi air nya banyak dan jernih, menurut kepercayaan bahwa bila kita mandi dan memohon pada yang kuasa apa yang kita harapkan cepat tercapai , yang berhubungan dengan kederajadan seseorang

Sendang Derajat
Hargodalem
Tiga puncak Gunung Lawu, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah juga dianggap angker. Karena, ketiga puncak Gunung Lawu diyakini dijaga dua makhluk gaib, yaitu Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Tak hanya ketiga puncak tersebut, terdapat dua tempat yang juga sering dikunjungi pendaki untuk berziarah. Dua tempat tersebut adalah Sendang Panguripan dan Drajat.