Saturday 17 March 2018

Novichok racun militer yang paling mematikan di muka bumi

Soviet chemical training in 1970
Novichok adalah serangkaian agen (racun)saraf Uni Soviet yang berkembang antara 1971-1993. Ilmuwan Rusia yang mengembangkan agen tersebut mengklaim bahwa ini racun saraf paling mematikan yang pernah dibuat, dengan beberapa varian mungkin lima sampai delapan kali lebih kuat daripada VX, sampai sepuluh kali lebih manjur dibanding soman. Soman adalah zat kimia yang sangat beracun. Ini adalah agen saraf, mengganggu fungsi normal sistem saraf mamalia dengan menghambat enzim cholinesterase.

Novichok dikembangkan dalam upaya untuk menghindari Perjanjian Senjata Kimia. Novichok dilaporkan telah direkayasa agar tidak terdeteksi oleh peralatan deteksi standar dan untuk mengalahkan perlengkapan pelindung kimia standar. 

Racun dirancang sebagai bagian dari program Soviet yang diberi kode "FOLIANT". Lima varian Novichok diyakini telah dibuat untuk keperluan militer. Paling serbaguna adalah A-232 (Novichok-5). Agen-agen Novichok tidak pernah digunakan di medan perang. Theresa May, Perdana Menteri Inggris Raya, mengatakan bahwa satu agen tersebut digunakan dalam keracunan Sergei dan Yulia Skripal di Inggris pada bulan Maret 2018.

Agen saraf novichok dikembangkan dan diproduksi di Shikhany, tempat pendirian riset militer di Rusia tengah, menurut seorang ahli senjata kimia. Hamish de Bretton-Gordon mengatakan bahwa informasi tersebut dimuat dalam sebuah laporan yang diajukan beberapa tahun yang lalu oleh Rusia kepada badan internasional yang memantau senjata kimia, Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW).

Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury
Pemerintah Inggris telah meminta OPCW untuk menyelidiki penggunaan novichok dalam percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury. Theresa May mengatakan dalam sebuah pernyataan Commons pada hari Rabu: "Kami bekerja sama dengan polisi untuk memungkinkan OPCW memverifikasi secara independen analisis kami."

Novichok, racun saraf terhebat yang pernah dimiliki Rusia di era Soviet pernah membuat Israel ketakutan karena jenderal yang mengembangkannya ingin menjual racun itu kepada Suriah. Jenderal Anatoly Kuntsevich adalah jenderal di balik pengembangan racun saraf ganas tersebut. Namun, jenderal Soviet—kini bernama Rusia—ini tewas misterius tahun 1990-an. Dia sebelumnya diincar Mossad—badan intelijen Israel—karena dianggap berusaha menjual racun Novichok ke Suriah. Damaskus saat itu menjadi salah satu musuh Tel Aviv. Kematian misterius Jenderal Kuntsevich memicu spekulasi bahwa Mossad sebagai pelakunya.

Di tengah-tengah runtuhnya Uni Soviet, Kuntsevich mulai aktif mencoba menjual pengetahuannya kepada orang-orang Suriah. Gerak-geriknya ditulis wartawan dan penulis Israel Ronen Bergman. Laporan tentang kisah jenderal Rusia ini muncul dalam artikel berjudul "Rise and Kill First: The Secret History of Israel’s Targeted Assassinations"