Monday 12 March 2018

7 kesalahan fatal dalam cara hidup

1. Kufur Nikmat 
Dalam kamus bahasa Indonesia yang artinya adalah Tidak bersyukur atas nikmat yg dilimpahkan Allah, Nikmat hidup selalu diberikan kepada manusia. Allah memberikan secara langsung dan selalu tanpa disadari manusia tersebut, contoh nikmat hidup yang sering kita lupakan adalah sbb
a. Sehat Jasmani dan Rohani
b. Diberikan rezeki seperti kendaraan dan rumah tinggal
c. Diberikan teman baik
d. dikaruniakan keturunan  dll

Mari kita renungkan sejenak, dari mana kita berasal dan kemana arah tujuan hidup, maksudnya adalah manusia berawal dari rahim Ibu dan belum bisa melakukan apa apa serta telanjang pula, lalu Allah SWT memberikan rejeki melalui orang tua atau sanak saudara. Lalu diberikannya air susu Ibu serta dari air susu kita tumbuh dan berkembang sampai akhirnya pandai berbicara dan bergerak. Patutlah kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.


2. Sombong
Salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah swt adalah sifat sombong atau takabur.  Orang Sombong Dalam Islam adalah Penyakit yg bisa melanda seluruh lapisan masyarakat, Sombong adalah watak utama dari Iblis,  sebagaimana yang diterangkan dalam banyak ayat dalam Al- Qur’an.

Takabbur secara bahasa artinya sombong atau membanggakan diri. Orang sombong selalu membanggakan dirinya, sehingga lupa bahwa semua yang dimilikinya  hanyalah karena karunia Allah SWT semata. Dan karunia itu harus disyukuri bukan untuk dibangga-banggakan kepada orang lain. Sedangkan menurut istilah takabur adalah sikap merasa dirinya lebih dari pada orang lain dan memandang rendah orang lain serta tidak mau taat/ tunduk kepada Allah SWT.  Penyebab sikap takabur : harta, kedudukaan ,ilmu & keturunan.

3. Iri Hati
terkadang disebut juga dengki atau hasad, adalah suatu emosi yang timbul ketika seseorang yang tidak memiliki suatu keunggulan—baik prestasi, kekuasaan, atau lainnya—menginginkan yang tidak dimilikinya itu, atau mengharapkan orang lain yang memilikinya agar kehilangannya. Bertrand Russell, seorang filsuf dan peraih hadiah Nobel Sastra, mengatakan bahwa iri hati adalah salah satu penyebab utama ketidakbahagiaan. Orang yang iri hati tidak hanya menyebabkan ketidakbahagiaan bagi dirinya sendiri, orang tersebut bahkan mengharapkan kemalangan orang lain. Russel berpendapat bahwa ketidakstabilan status sosial di dunia modern, juga doktrin kesetaraan dari demokrasi dan sosialisme, sangat berperan memperluas penyebaran iri hati dalam suatu kalangan masyarakat. Karena itu iri hati adalah sesuatu yang jahat, namun menurutnya kejahatan ini musti ditanggung demi tercapainya suatu sistem sosial yang lebih berkeadilan

4. Egois
Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois". Lawan dari egoisme adalah altruisme. Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain.

5. Membicarakan Kesalahan orang lain
Dalam sebuah mejelisnya bersama Abu Dzar, Rasulullah pernah memberi nasehat berikut :
“Wahai Abu Dzar, hindari dari perlakuan ghibah (menggunjing) 
karena dosanya lebih berat dari pada zina”.
“Ya Rasulullah apa itu ghibah?”
“Ghibah yaitu menyebut-nyebut saudaramu dengan yang tidak disukai.”
“Ya Rasulullah walaupun sesuatu itu ada pada dirinya”
“Ya apabila kau sebut-sebut aibnya, maka kau telah menggunjingnya; namun bila kau sebut aib yang tidak ada pada dirinya maka kau telah memfitnahnya.”
Ghibah atau menceritakan aib orang lain zaman sekarang bukan dianggap salah bahkan sudah menjadi tradisi dalam masyarakat kita.

Media memberikan dukungan sepenuhnya, acara pergunjingan mendapat respon yang bagus dari masyarakat itulah sebabnya kenapa acara-acara yang membongkar kesalahan orang lain tetap eksis dan semakin lama acara sejenis semakin beragam. Mulai dari masyarakat kecil di warung kopi sampai dengan tingkat elit politik menjadikan pergunjingan menjadi suatu hal yang biasa, menjadi sarapan pagi yang apabila ditinggalkan rasanya ada yang kurang. Padahal Rasulullah mengingatkan kita betapa buruk dan besarnya dosa dari menggunjing sehingga dosanya lebih besar dari berbuat zina.

6. Boros
Ada banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan sejumlah pemborosan di dalam hidup mereka. Hal ini berlangsung seperti sebuah kebiasaan yang tidak disadari dan menjadi hal yang terlihat wajar di dalam kehidupan yang mereka jalani. Jika dibiarkan berlangsung terus-menerus, maka kebiasaan ini akan sangat sulit untuk diubah dan dihilangkan, terutama jika tidak dibarengi dengan komitmen dan juga keinginan yang cukup kuat. Salah satu ciri orang yang memiliki sifat boros adalah tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

7. Meremehkan orang lain
Seseorang tidak Akan Menjadi Hebat Hanya Dengan Merendahkan Orang Lain. Yang ada hanya menunjukkan bahwa dirinya begitu rendah jika merendahkan orang lain. Uruslah diri sendiri jangan pernah menilai apa yang dilakukan oleh orang lain. Sekalipun menurutmu orang tersebut jelek, buruk dan rendah sekalipun. Kamu tetap gak boleh merendahkan dan menjelek-jelekkan orang lain. Seburuk apapun orang lain, semua itu bukan urusanmu. Jadi jangan pernah merendahkan siapapun. kita sama sekali tidak memiliki hak untuk menilai baik atau buruknya seseorang.

Mari senantiasa bercermin diri dan selalu mengucapkan Istigfar